PROFIL JAMBU JAMAIKA
Jambu Jamaika memiliki tajuk dan daun sama dengan jambu air
yang lain. Dahannya cenderung memanjang, lentur, dan menjulur ke segala arah.
Daun berwarna hijau tua, dan berukuran besar. Kulit buah berwarna merah muda
saat belum matang dan berubah semakin hitam apabila semakin tua. Daging buahnya
lebih tebal dari jambu air kebanyakan dan tekstur buahnya lebih halus. Jambu
Jamaika vegetatif bisa berbuah saat berumur 9-13 bulan dan jambu Jamaika
generatif bisa bebuah saat berumur 2-3 tahun
Cara Perawatan :
Penyiraman: cara merawat tanaman ini sama dengan merawat
tanaman pada umumnya, yaitu disiram dengan air setiap 2 kali sehari, pagi hari
dan sore hari, bila terlihat kondisi kering, bila kondisi tanah tanaman masih
terlihat basah, maka cukup satu kali penyiraman saja.
Pemangkasan: Pemangkasan dilakukan terhadap tanaman dengan
tujuan sebagai berikut: membentuk tajuk yang ideal, sehingga tanaman Jambu
Jamaika bisa tumbuh dengan baik dan rimbun.
Pemupukan dan Penyayatan: tanaman Jambu Jamaika tidak
berbuah bisa jadi karena tidak subur atau kekurangan unsur-unsur makro yang
dibutuhkan seperti nitrogen, fosfor,kalium. Pemupukan dengan kadar P dan K yang
tinggi (sebaiknya pupuk dilarutkan dalam air dan lalu disiramkan). Pemberian
hormon perangsang bunga juga bisa dilakukan. Satu lagi yang tak kalah penting,
buat sayatan terhadap kulit batang selebar kira-kira 1/2 – 1 cm pada pangkal
batang secara melingkar. Sayatan dilakukan pada pangkal batang kira-kira 5 – 10
cm dari dasar tanah.
Pengeringan atau stres air atau cara membuahkan: kekurangan
air akan memicu tanaman berbunga. Caranya tunggu sampai tanaman jambu jamaika
tidak memiliki pupus daun muda. Kemudian tanaman jambu jamaika tidak disiram
selama 2-3 hari. Setelah terlihat layu, tanaman disiram air sebanyak-banyaknya.
Jika bunga tidak muncul juga, pengeringan bisa dilakukan lagi
atau menggunakan
pupuk perangsang buah yang banyak beredar di pasaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar